4044166e-f72e-47b4-b4bc-ae5d3e481f14

Kelurahan Maluhu Terpilih Jadi Lokasi Program B2SA 2025 di Kukar

Foto : Rapat Sosialisasi kegiatan rumah pangan beragam, Bergizi dan Aman (B2SA) Kelurahan Maluhu.

Instankaltim.com – Kukar – Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, ditetapkan sebagai satu-satunya wilayah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang menjadi lokasi pelaksanaan Program Rumah Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) Tahun 2025.

Penetapan tersebut diumumkan dalam kegiatan Rapat Sosialisasi B2SA yang berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kelurahan Maluhu, Kamis, (05/06/2025).

Pemilihan Kelurahan Maluhu merupakan bagian dari pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2025.

Dalam DPA tersebut dicantumkan bahwa Kelurahan Maluhu adalah penerima fasilitasi program B2SA tahun 2025 di Kabupaten Kutai Kartanegara selain Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Barat.

Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, mengungkapkan rasa bangganya atas kepercayaan yang diberikan Pemprov Kaltim. Disampaikan bahwa keberhasilan TP-PKK Kelurahan Maluhu dalam berbagai kegiatan menjadi salah satu alasan utama terpilihnya wilayah Kelurahan Maluhu sebagai pelaksana program.

“PKK kami sangat aktif dan berprestasi. Ini menjadi dasar kuat kami dipilih,” ujar Tri Joko Kuncoro, saat ditemui awak media, usai kegiatan Rapat Sosialisasi B2SA.

Tri Joko Kuncoro juga menegaskan pihaknya berkomitmen untuk menjalankan program B2SA ini secara maksimal.

“Ini merupakan amanah yang sangat berarti. Kami akan berusaha sebaik mungkin agar pelaksanaan program B2SA ini benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Ia berharap dengan terpilihnya Kelurahan Maluhu, sebagai lokasi program B2SA, dapat menjadi percontohan sukses di Kukar dalam membangun pola konsumsi pangan yang lebih baik dan memberdayakan potensi pangan lokal secara optimal.

Program B2SA ini mengacu pada UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang percepatan penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal.

“Sosialisasi dan edukasi merupakan salah satu cara untuk mengubah pola konsumsi masyarakat menjadi lebih sehat dan berkelanjutan,” terangnya.

Ia juga menjelaska bahwa program B2SA merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya pangan lokal.

“Kegiatan sosialisasi B2SA menjadi langkah awal dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pola makan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman, sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional,” tutupnya.(Adv/*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *