Instankaltim.com – Kukar – Warga RT 19, Jalan Barong Tongkok, Gang Kenangan, Kelurahan Maluhu, Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil mengubah lahan kosong menjadi kebun jagung produktif dan kolam ikan air tawar. Usaha swadaya ini kini membawa manfaat besar bagi warga sekitar.
Awalnya, lahan tersebut hanya ditumbuhi semak belukar. Kini, lewat kerja sama warga, lahan itu telah menghasilkan dua kali panen jagung dan mulai mengembangkan budidaya ikan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lingkungan.
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, sekaligus salah satu penggerak kegiatan, menceritakan bahwa inisiatif ini lahir dari kesadaran warga untuk memberdayakan lahan kosong, agar lebih bermanfaat.
“Sebelumnya lahan ini dibiarkan kosong. Setelah di kelola bersama, hasil panen jagung kami cukup memuaskan,” ujar Tri Joko Kuncoro, baru-baru ini.
Tri Joko mengungkapkan pemerintah kelurahan turut memberi dukungan melalui pendampingan teknis, agar pengelolaan lahan berjalan optimal.
“Kami dari warga yang menginisiasi, kelurahan hanya membantu pendampingan supaya lebih terarah,” ungkapnya.
Ia menjelaskan sejumlah tantangan sempat dihadapi warga, terutama saat musim kemarau dan gangguan hewan liar, seperti monyet. Sebagai solusi, warga menggali kolam ikan yang juga berfungsi sebagai sumber irigasi tanaman dan terbukti sangat membantu, terutama saat menghadapi musim kering.
“Air dari kolam ikan ini kami gunakan untuk menyiram tanaman. Selain bisa panen ikan, tanaman jagung juga tetap terjaga saat kemarau,” jelasnya.
Kini, manfaat yang dirasakan warga makin besar. Selain hasil panen jagung, ikan dari kolam tersebut dapat di konsumsi dan juga menjadi sumber penghasilan tambahan.
“Dengan konsep seperti ini, satu lahan bisa menghasilkan dua manfaat, dan penghasilan warga pun meningkat,” terangnya.
Ia menegaskan pendekatan pertanian terpadu ini sangat sesuai dengan upaya pemerintah dalam membangun ketahanan pangan berbasis masyarakat.
“Kalau lebih banyak lahan kosong dimanfaatkan seperti ini, dampaknya pasti positif bagi ketahanan pangan di lingkungan kita,” tegasnya.
Ia berharap keberhasilan yang diraih warga RT 19 ini bisa menjadi contoh bagi RT lain di Kelurahan Maluhu yang masih memiliki lahan kosong, untuk segera dimanfaatkan menjadi lahan pertanian.
“Kalau pola ini diterapkan di RT lain, saya yakin manfaatnya akan makin luas,” pungkasnya.(Adv/*).