Instankaltim.com-Kutim-Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pemasaran dan Digital Marketing di Teras Belad Café dan Resto, di Jalan Poros Sangatta-Bontang selama tiga hari tanggal 14 – 16 Juli 2023.
Kegiatan Bimtek tersebut menghadirkan 30 pelaku UMKM dari 5 Kecamatan yakni Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, Rantau Pulung, dan Kecamatan Kaubun.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Ekonomi Kreatif Darsafani melalui Sekretaris Dinas Koperasi UKM dan Ekonomi Kreatif Ahmad Ashari menyebutkan kegiatan bimtek tersebut merupakan rangkaian kegiatan Dinas Koperasi dan UKM terkait dengan Bimtek, Bazar dan Expo.
“Para pelaku UMKM sekitar 30 orang ini dari beberapa kecamatan, kita bimtek dan latih strategi pemasaran terutama pemasaran secara digital,” ucap Ahmad, Selasa (14/03/2023).
Menurutnya, di era digitalisasi saat ini pemasaran secara manual dinilai kurang efektif lagi, karenakan masyarakat lebih dominan pemesanan secara online melalui media sosial.
“Untuk itu, bukan hanya meningkatkan kualitas produk.kualitas produk kita berkualitas tapi pemasarannya susah, untuk itu kita gelar bimtek strategi pemasaran terutama yang terkait dengan pemasaran secara digital,” ujarnya.
Ahmad mengungkapkan dengan adanya Bimtek strategi pemasaran secara digital, para pelaku UKM dapat memasarkan produknya melalui forum jual beli dan medsos lainnya.
“Target kita melakukan bimtek ini, agar pelaku UMKM bisa menambah kepasitas dan kemampuan mereka di bidang pemasaran meningkat, sebabnya di wilayah kita ini produk banyak, tapi pemasarannya yang agak susah,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Pengembangan UKM Dinas Koperasi UKM dan Ekonomi Kreatif Kutim Pasombaran mengatakan kegiatan bimtek tersebut sebagai pelatihan bagi para UMKM untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dalam mendongkrak perekonomian di Kabupaten Kutai Timur.
“Sesuai arahan dari pusat, UMKm ini harus di genjot usahanya, harus diberi perhatian khusus terkait dengan kondisi sekarang yang terdampak inflasi yang cukup tinggi,” ucapnya.
Pasombaran menjelaskan bahwa UMKM merupakan salah satu solusi menekan dampak dari inflasi, sesuai dengan arahan presiden RI kenaikan inflasi tidak boleh melebihi 5 persen.
“Terakhir ini ada peningkatan yang cukup signifikan melebihi dari pada 5 persen, tapi dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini mudah-mudahan lambat laun cepat menurunkan angka inflasi di Kutim,” terangnya.
Reporter : Heristal