Kepedulian Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) di bidang pariwisata tak diragukan lagi. Ada banyak event wisata yang tersaji di Kukar selama beberapa tahun terakhir.
Selain event wisata, di beberapa desa, sudah bermunculan berbagai objek wisata. Baik yang dikembangkan Pemkab Kukar, pemerintah desa sampai kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
Salah satu desa di Kukar yang kini sedang giat mengembangkan pariwisata adalah Desa Sumber Sari di Kecamaran Loa Kulu Tengah.
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di desa itu bernama, Dewi Arum mengembangkan sebuah objek wisata unik.
Di Desa Sumber Sari, ada wisata Puncak Bukit Biru juga agrowisata dan pengembangan embung wisata di RT 8.
Keunikan itu dilirik Pemkab Kukar. Bahkan, sampai-sampai Bupati Kukar, Edi Damansyah berkunjung langsung ke objek wisata itu.
Bukan sekedar bertandang, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Kukar ini membawa bantuan yang diharapkan bisa mengembangkan objek wisata Puncak Bukti Biru.
Di pertengahan Oktober lalu, Edi Damansyah secara khusus menyerahkan bantuan sepeda lipat dan tenda kemah kepada Pokdarwis di Desa Sumber Sari.
“Semoga bantuan ini dimanfaatkan maksimal,” kata Edi.
Selain memberi bantuan, Edi juga memberi tips agar objek dan pengelola wisata ini semakin dikenal dan berkelanjutan di masa mendatang.
“Kuncinya adalah semangat, jalankan tugas pokok dan fungsi, tekun, terus berinovasi dan konsisten dalam mengelola potensi obyek wisata yang saat ini sudah berjalan dan menjanjikan,” ucapnya
Ketua Pokdarwis Dewi Arum Sumber Sari Dendi gembira telah dibantu sarana prasarana penunjang dalam menggerakkan aktivitas kepariwisataan di Sumber Sari, Loa Kulu.
“Terima kasih banyak atas dukungan dan suport bupati (Edi Damansyah-red) serta Dinas Pariwisata yang terus memberikan perhatian terhadap keberadaan Pokdarwis Dewi Arum,” kata Dendi.
Dendi berhrap, dukungan ini menambah semangat pengelola agar objek wisata ini berkelanjutan dan memberikan kontribusi nyata bagi daerah. Khususnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). (advdiskominfokukar).