Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kutai Kartanegara (DKP Kukar) terus mendukung nelayan beralih dari kapal berbahan kayu ke kapal berbahan fiber.
Untuk mendukung percepatan transisi dari perahu kayu ke fiber, DKP Kukar akan menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan, Bitung, Sulawesi Utara.
Percepatan ini menjadi penting, mengingat suplai perahu fiber di Kukar masih terbatas berasal dari pengrajin perahu di Kecamatan Muara Muntai dan Kota Bangun.
“Mereka (BPPP Bitung) itulah yang biasanya akan mengeluarkan sertifikat mengenai pembuatan perahu fiber itu dari mereka,” ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar, Asli Husaini.
Dikatakan Asli, upaya peralihan kapal tersebut saat ini sudah diterapkan oleh beberapa nelayan di Kukar, terutama nelayan yang berada di Kecamatan Muara Badak.
Peralihan bahan kapal menjadi fiber itu juga diharapkan mampu menekan penggunaan kayu, yang menurutnya saat ini jumlahnya sudah mulai berkurang.
“Perahu fiber lebih awet, tahan lama dan lebih ramah lingkungan. Apalagi, bahan baku kayu semakin susah sekarang ini,” ungkap Asli.
Penggunaan kapal fiber menurutnya memiliki perawatan yang jauh lebih mudah. Dengan bobot yang lebih ringan, penggunaan kapal fiber bisa bergerak lebih cepat sehingga akan menghemat biaya untuk bahan bakar meski penggunaan kapal fiber gampang goyang.
Karena itu nelayan disarankan agar beradaptasi dan harus terbiasa terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk beralih ke kapal fiber.
Ia mengaku pihaknya tidak memaksa nelayan untuk langsung mengganti alat utama untuk pekerjaan mereka, tetapi masih berupa imbauan, sebab diakui banyak keuntungannya.
Selain memberi bantuan pengadaan perahu fiber, DKP Kukar juga tengah menyiapkan program pelatihan pembuatan perahu fiber.
“Bagi mereka yang berminat untuk membuat perahu fiber ini, terus kita lakukan pelatihan,” lanjutnya. (*adv/diskominfo)