Instankaltim.com – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menyampaikan substansi nota keuangan rancangan APBD Tahun Anggaran 2024 di Ruang Sidang Utama DPRD Kutim, Rabu (08/11/2023).
Gelar paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kutim, Joni, dihadiri Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang, Sekretaris DPRD Juliansyah, 22 orang anggota dewan, Unsur Forkompinda, kepala OPD, camat dan tamu undangan lainnya.
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman menyampaikan tentang pendapatan daerah ditahun 2024 yang sebelumnya diestimasikan sebesar Rp8.561.231.243.112, atau 8,561 triliun, mengalami penambahan yang cukup tinggi sebesar Rp9.148.796.924.112, atau 9,148 triliun. Kemudian untuk yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp245.256.666.302 atau 245,256 miliar menjadi sebesar Rp754.108.643.802, atau 754,108 miliar atau bertambah sebesar Rp508.851.977.500, atau 508,851 Milyar.
“Untuk pendapatan transfer sebesar Rp7.793.815.310.008 atau 7,793 triliun menjadi sebesar Rp8.394.688.280.310, atau 8,394 triliun, bertambah sebesar Rp.600.872.970.302, atau 600,872 miliar. terkait proyeksi lain-lain pendapatan daerah yang sah tahun 2024 sebesar Rp.0, atau belum dapat ditentukan,” ucap Ardiansyah.
Menurutnya, penambahan pendapatan tersebut adalah adanya penyesuaian dari profit sharing yang semula ada pada lain-lain pendapatan daerah yang sah, penambahan pendapatan yang bersumber dari dana alokasi khusus fisik maupun non fisik tahun 2014.
Selanjutnya, penambahan pendapatan yang bersumber dari dana bagi hasil sawit. Dan penambahan pendapatan yang bersumber dari bantuan keuangan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2024.
Adapun penambahan pendapatan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH), Iuran Eksplorasi serta Eksploitasi (Royalti).
“Terkait belanja daerah pada rancangan APBD TA 2024 sebesar Rp 9.123.796.924.112 atau 9,123 triliun dengan rincian belanja operasi sebesar Rp5.060.715.229.022, atau 5,060 triliun, belanja modal sebesar Rp3.118.427.473.133, atau 3,118 triliun, belanja tidak terduga sebesar Rp20.000.000.000, atau 20 miliar, belanja transfer yang berasal dari belanja bantuan keuangan Rp.924.654.221.957, diproyeksikan sebesar 924,654 miliar,” papar Ardiansyah Sulaiman.
Ia juga menambahkan, terkait pembiayaan daerah pada nota keuangan rancangan APBD TA 2024 diproyeksikan sebesar Rp.0,-, sedangkan pengeluaran pembiayaan tahun 2024 diestimasikan sebesar Rp25.000.000.000, atu 25 miliar yang digunakan untuk penyertaan modal (investasi) daerah untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
“Seluruh komponen dalam nota keuangan RAPBD ini semata-mata ditujukan untuk mencapai beragam prioritas pembangunan yang telah dituangkan dalam RKPD Kutim tahun 2024 dengan tema “Penguatan Struktur Ekonomi Guna Mendukung Perekonomian Daerah,” bebernya.
“Kami berharap semoga seluruh usaha pembangunan yang telah ditetapkan dapat berjalan lancar dan membawa manfaat. Semoga niat ini dapat diterima oleh seluruh masyarakat Kutai timur,” pungkasnya.(Adv).