Instankaltim.com – Dizaman era serba digitas saat ini, generasi muda menunjukkan tren penurunan minat baca yang menjadi kekhawatiran serius, terutama kehadiran smartphone menjadi faktor utama dalam menurunkan minat baca di kalangan masyarakat.
Dengan adanya fenomena tersebut, Anggota Dewan Perawakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Yan mengatakan digitalisasi dan ketersediaan informasi instan melalui smartphone telah menggeser minat baca tradisional, khususnya generasi muda yang ada di Kutim.
“Salah satu yang jelas terlihat berdampak dari era serba digital ini adalah gedung perpustakaan yang nyaris tidak dikunjungi masyarakat,terutama pelajar,” ujar Yan saat ditemui awak media di Kantor DPRD Kutim, Selasa (14/11/2023).
Menurutnya, Generasi muda saat ini lebih cenderung memanfaatkan smartphone, yang lebih cepat dan efisien untuk membaca guna menambah ilmu, dibanding dengan membaca media buku, majalah maupun koran.
“Saya rasa perlu adanya upaya nyata untuk mengembalikan minat baca dan Ini menjadi tantangan kita untuk menumbuhkan kembali minat baca buku kepada anak-anak generasi penerus ini,” ujarnya.
Selain itu, Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu, menyoroti kurangnya promosi terhadap perpustakaan yang terletak di Jl. Soekarno Hatta serta posisi yang terlalu jauh yang dapat mengurangi minat masyarakat untuk mengunjungi fasilitas tersebut.
“Saya juga melihat mereka (pemerintah)tidak pernah mengangkat(promosi) itu, bagaimana orang mau datang dan membaca,” tegasnya.
Ketua Komisi D DPRD Kutim itu, juga mengingatkan perlunya evaluasi terhadap perpustakaan di jalan Soekarno-Hatta itu dan mengusulkan promosi yang lebih baik dan penyesuaian lokasi, agar lebih mudah diakses oleh masyarakat.
“Kita berharap dengan adanya program literasi digital yang saat ini digencar oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dapat mengambil manfaat dari program tersebut, sebagai alternatif untuk meningkatkan minat baca di tengah masyarakat,” pungkasnya. (Adv).