Instankaltim.com – Kutim – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Joni, kritisi terkait kesenjangan fasilitas pendidikan antara wilayah kota dan pedalaman yang ada di Kutim.
Menurutnya, fasilitas prasarana pendidikan di daerah pedalaman Kutim masih belum mencapai 90 persen, sedangkan di kota sudah mencapai 90 persen.
“Fasilitas pendidikan harus lebih berfokus ke daerah pelosok. Kalau yang di kota, bagian kecil saja karena sudah permanen semua. Kalau yang di pedalaman masih banyak yang terbuat dari kayu,” ucap Joni, saat ditemui awak media, Rabu (26/6/2024).
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengungkapkan bahwa masih banyak sekolah di daerah pedalaman yang masih menggunakan bahan-bahan bangunan sederhana yang jauh dari standar layak.
“Kita harus memperhatikan sekolah-sekolah di pedalaman yang masih banyak terbuat dari kayu. Ini perlu perhatian lebih agar anak-anak di sana bisa mendapatkan pendidikan yang layak,” ungkapnya.
Ia mencatat dalam dua tahun terakhir, alokasi dana untuk fasilitas sarana dan prasarana sekolah sudah cukup signifikan.
“Kalau melihat dari sisi anggaran kita dalam dua tahun ini, sudah banyak yang diberikan untuk fasilitas sarana dan prasarana untuk sekolah-sekolah, cuman fokusnya ke daerah kota,” ungkapnya.
Meski tidak menyebutkan angka pasti, Joni memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan cukup besar.
“Kalau itu saya kira banyak yah, yang jelas itu banyak. Cuman hitung-hitungannya satu atau dua saya tidak tahu, yang jelas itu banyak, karena aspirasi kita kan ada juga yang masuk di situ saat menjalankan reses,” tutupnya.(Adv).
Penulis : Dirhan