Instankaltim.com – Kutim – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Faizal Rachman, mengatakan budidaya kelapa sawit lebih menguntungkan dibandingkan dengan tanaman pisang kepok.
Pasalnya, saat ini Kutim memiliki 38 perusahaan kelapa sawit yang telah beroperasi, sehingga memudahkan petani mandiri lebih mudah dalam mencari pasar penjualan.
“Kita kan ada 38 perusahaan sawit dan itu tidak semuanya ada lahan kebun sawit nya, sehingga petani tidak sulit untuk menjualnya. Berbeda denagn pisang kepok yang mau di ekspor, itu harus ada dengan mitra pasarnya,” ucap Faizal Rachman, Senin (22/7/2024).
Anggota Komisi B DPRD Kutim itu menjelaskan meskipun penjualan pisang gepok dari daerah tersebut berhasil menembus pasar ekspor, terdapat batasan jumlah yang harus dipatuhi. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan kestabilan pasokan di pasar, serta meningkatkan pendapatan petani lokal.
“Kalau misalnya di ekspor pun itu terbatas, kalau saya lihat kemarin itu kebanyakan juga tengkulak yang main. Makanya kalau selain sawit yang dikembangkan ya harus kita bantu lagi bagaimana untuk mendapatkan peluang pasar,” tegasnya.
Legislator Partai PDI-Perjuangan itu mengungkapkan masyarakat setempat memiliki alasan yang wajar untuk lebih ke budidaya kelapa sawit. Karena adanya pabrik-pabrik yang tersebar di berbagai lokasi, menjadikan penjualan hasil sawit lebih mudah.
“Kalau mereka masih tanam kelapa sawit yah memang wajar, karena pabrik sawit ada dimana-mana. Memang ada beberapa pabrik yang tidak memiliki kebun, sehingga mereka membeli dari petani mandiri itu,” tandasnya.(Adv).
Penulis: Dirhan