Resmikan Jembatan Penghubung di Desa Suka Rahmat, Wabup Kasmidi : Akses Masyarakat Bisa Lebih Mudah

Foto : Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, usai meresmikan Jembatan Kuning di Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, Kutim.

Instankaltim.com – Kutim – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Kasmidi Bulang, meresmikan Jembatan Kuning yang menjadi jalan penghubung antara RT 6 dan RT 7 Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, Minggu (11/8/2024).

Peresmian Jembatan Kuning tersebut, disaksikan Ketua DPRD Kutim, Joni dan Wakil Ketua II DPRD Kutim, Arfan serta ratusan masyarakat Desa Suka Rahmat.

Pada kesempatan itu, Wabup Kasmidi Bulang, menyampaikan bahwa Jembatan Kuning yang baru saja diresmikan merupakan akses utama masyarakat RT 6 dan RT 7. Dengan adanya jembatan tersebut, diharapkan akses dari kedua RT tersebut bisa menjadi lebih mudah dan lebih dekat.

“Harapan kita dengan adanya jembatan penghubung ini, membuat akses masyarakat dari kedua RT ini gampang. Yang biasanya harus memutar jauh, hari ini dengan adanya jembatan penghubung ini bisa lebih dekat,” ujar Wabup Kasmidi.

Ia menjelaskan, jembatan tersebut dapat mengatur alur dan debit air untuk mengaliri sawah-sawah dan perkebunan. Menurutnya, jika tidak ada jembatan tersebut, aliran air akan menjadi tidak terkendali dan dapat mengakibatkan banjir.

“Kalau tidak ada jembatan ini, aliran air menjadi tidak terkendali, sehingga kadang-kadang membuat banjir,” jelasnya.

Selain menjadi akses penghubung terdekat antara RT 6 dan RT 7, Kasmidi berharap jembatan tersebut juga dapat menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat, agar tidak ada lagi yang terkena banjir.

“Harapan kita, tentunya ini semua dapat menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat kita, sehingga tidak ada lagi banjir di sini,” harapnya.

Ditempat yang sama, Dimas Nasir, salah satu tokoh masyarakat yang ada di Desa Suka Rahmat, mengatakan jembatan baru itu sangat membantu, terutama bagi masyarakat yang berada pada kedua RT tersebut. 

“Alhamdulillah, dengan adanya jembatan Kuning ini masyarakat setempat sangat terbantu, karena akses jalan untuk mengantar hasil panen,” kata Dimas.

Dimas juga menambahkan bahwa jembatan sebelumnya yang terbuat dari kayu ulin sudah mengalami kerusakan dan sangat mengkhawatirkan saat dilewati.

“Kondisinya jembatan kayu, mau rebah. Sangat khawatir kalau bawa panen,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *