Instankaltim.com – Kutim – Sebanyak 142 peserta calon tenaga Enumerator Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjalani tes wawancara setelah lolos seleksi administrasi.
Tes ini merupakan tahapan penting dalam proses rekrutmen Enumerator yang akan bertugas mengumpulkan data untuk mendukung berbagai program dan kebijakan pemerintah daerah.
Tes wawancara berlangsung selama dua hari dan dibagi dalam dua sesi setiap harinya. Sesi pagi dimulai pukul 09.00 hingga 12.00 WITA, sementara sesi siang berlangsung pukul 13.00 hingga 16.00 WITA. Seleksi ini digelar di dua lokasi, yakni ruang rapat lantai 3 Diskominfo untuk tim 1 dan ruang Command Centre untuk tim 2.
Kepala Bidang Statistik Diskominfo Kukar, Asdi, menjelaskan tes wawancara bertujuan untuk menilai kesiapan peserta dalam menjalankan tugas sebagai Enumerator atau pencacah lapangan. Para peserta dinilai berdasarkan beberapa aspek penting, seperti pemahaman terhadap metode pencacahan, ketelitian dalam mengumpulkan data, serta kemampuan berkomunikasi dengan responden.
“Enumerator memiliki peran penting dalam pengumpulan data yang akurat dan valid untuk mendukung berbagai program dan kebijakan pemerintah daerah. Oleh karena itu, aspek seperti pemahaman terhadap metode pencacahan, ketelitian dalam mengumpulkan informasi, serta kemampuan berkomunikasi dengan responden menjadi fokus utama dalam seleksi ini,” ujar Asdi.
Selain itu, peserta juga diuji terkait pemahaman mereka mengenai tugas dan tanggung jawab seorang Enumerator, termasuk bagaimana menghadapi tantangan di lapangan serta memastikan bahwa data yang dikumpulkan benar-benar mencerminkan kondisi di masyarakat.
Tes administrasi dan wawancara ini merupakan bagian dari upaya Diskominfo Kukar untuk merekrut tenaga Enumerator yang kompeten dan profesional. Dengan adanya tenaga Enumerator yang terlatih, diharapkan kelancaran dan kualitas data yang dikumpulkan dalam berbagai survei dan penelitian di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara semakin meningkat.
“Diharapkan dengan adanya tenaga Enumerator yang profesional, kualitas data yang dihasilkan akan lebih baik dan dapat digunakan secara optimal dalam perumusan kebijakan daerah,” tutupnya.(Adv/SA)