BANNER-KOMINFO-KUKAR-FIX

Pemkab Kukar Gencarkan Pencegahan Stunting, Fokus pada Ibu Hamil dan Calon Pengantin

Foto : Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono.
JMSI Certificate of PT Itami Tara Inspirasi_page-0001

Instankaltim.com – Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya mengatasi permasalahan stunting yang masih menjadi perhatian serius. Berbagai langkah strategis dilakukan untuk menekan angka stunting demi memastikan generasi mendatang tumbuh dengan sehat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, menjelaskan perhatian terhadap calon pengantin dan ibu hamil sangat penting dalam mencegah kasus stunting. Menurutnya, upaya pencegahan sejak dini sebagai kunci utama dalam menekan angka stunting di wilayah Kukar.

Dengan target tidak ada lagi kasus stunting baru, Pemkab Kukar berfokus pada pengoptimalan fungsi kader posyandu baik di puskesmas maupun di PKK. Para kader ini bertugas mengumpulkan dan memastikan data kesehatan bayi dan ibu hamil (bumil), sehingga dapat dilakukan intervensi lebih cepat jika ditemukan risiko stunting.

“Kami memastikan bahwa ibu hamil atau calon pengantin yang berisiko mengalami gejala stunting mendapatkan edukasi yang tepat, agar anak-anak yang lahir tidak mengalami stunting di masa depan,” ujar Sunggono saat diwawancarai pada Jumat (14/02/2025).

Selain melalui edukasi dan pendampingan bagi ibu hamil, Sunggono menjelaskan pemerintah juga berupaya memastikan ketersediaan gizi yang cukup bagi masyarakat. Program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak-anak dan ibu hamil terus digencarkan, dengan bekerjasama berbagai pihak, termasuk tenaga medis dan organisasi masyarakat.

“Selain fokus pada pencegahan, kami juga berupaya meningkatkan penanganan anak-anak yang sudah terlanjur mengalami stunting. Salah satu tantangan utama saat ini adalah masih kurangnya tenaga medis spesialis anak,” ungkapnya.

“Kami sedang mencari dokter anak karena di Kukar masih kekurangan tenaga medis di bidang tersebut. Kehadiran dokter spesialis anak sangat diperlukan untuk memberikan penanganan yang lebih optimal bagi anak-anak yang sudah mengalami stunting,” sambungnya.

Berdasarkan laporan terbaru yang diterima Pemkab Kukar, angka stunting di wilayah tersebut saat ini tercatat sebesar 14,2%. Meski angka ini menunjukkan tren penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya, Pemkab Kukar tidak ingin lengah dan terus berupaya menurunkan angka tersebut hingga ke titik yang lebih rendah.

“Kami pasti lebih masif lagi dalam menangani ini dengan turut melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, kader posyandu, dan tenaga medis,” tutup Sunggono.(Adv/*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *