IMG-20251122-WA0018 4044166e-f72e-47b4-b4bc-ae5d3e481f14

Bupati Ardiansyah Sulaiman Perintahkan Disdikbud Kutim Lakukan Kajian Kebutuhan Gedung Museum Daerah

Foto : Bupati Ardiansyah Sulaiman saat ditemui sejumlah awak media, usai kegiatan Penutupan Festival Pesona Budaya Kutim 2035

Instankaltim.com – Kutim – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mulai menaruh perhatian serius terhadap pentingnya keberadaan gedung museum daerah sebagai ruang edukasi, pelestarian budaya, dan pusat informasi sejarah.

Menyikapi hal itu, Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, langsung menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk melakukan kajian komprehensif terkait kebutuhan pembangunan museum tersebut.

“Kutim sebenarnya memiliki banyak artefak dan temuan sejarah yang bernilai tinggi. Namun, hingga kini hanya tersedia sebuah bangunan kecil yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi,” ujar Bupati Ardiansyah, usai menutup Festival Pesona Budaya Kutim 2025, di Lapangan Helipad, Bukit Pelangi, Sangatta, Minggu (23/11/2025) malam.

Bupati Ardiansyah mengungkapkan ruangan yang terbatas dan minim fasilitas membuat keberadaan koleksi ini kurang dikenal masyarakat luas. Banyak masyarakat bahkan belum mengetahui bahwa daerah ini menyimpan jejak sejarah yang kaya.

“Saya sudah perintahkan Disdikbud untuk melakukan kajian. Kita ingin memastikan apakah Kutim memang membutuhkan museum. Dari indikasi awal, tampaknya kebutuhan itu cukup mendesak,” ungkapnya.

Orang nomor 1 di Kutim itu, menjelaskan kajian tersebut mencakup aspek kelayakan, potensi koleksi, kebutuhan ruang, hingga model pengelolaan museum yang efektif. Ia menilai, keberadaan museum akan menjadi sangat relevan jika dikaitkan dengan status geopark yang dimiliki Kutim.

“Melalui geopark, banyak data, narasi sejarah, dan bukti arkeologis yang sebenarnya dapat diolah menjadi bahan edukatif bagi generasi-generasi kita,” tambahnya.

Ia berharap proses kajian dapat segera selesai, sehingga pembangunan museum bisa mulai direncanakan di masa kepemimpinannya. Ia juga mengakui pembangunan museum bukan pekerjaan sederhana, namun membutuhkan perencanaan matang dan anggaran yang memadai.

“Meski begitu kita tetap jalankan, karena kita memiliki modal dan sejarah yang cukup kuat untuk dikembangkan ke level yang lebih tinggi,” tutupnya.(Adv).

Penulis : Dirhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *