4044166e-f72e-47b4-b4bc-ae5d3e481f14

Ritual Mengolor Perahu Naga, Simbol Adat dan Budaya Kutai yang Kaya dan Menarik

Foto : Ritual Mengolor Perahu Naga, Simbol Adat dan Budaya Kutai yang Kaya dan Menarik.

Instankaltim.com – Kutim – Ritual Adat Mengolor Naga dalam rangkaian Festival Sekerat Nusantara ke-4 tahun 2025, menjadi momen yang paling dinantikan masyarakat Desa Sekerat. Mengolor Naga ini merupakan salah satu destinasi wisata tahunan di daerah tersebut.

Festival Sekerat Nusantara yang diadakan di Kecamatan Bengalon bernuansa adat Kutai serta memadukan keindahan destinasi wisata Desa Sekerat. Selain itu, ada beragam destinasi wisata yang dapat memanjakan mata pengunjung, diantaranya keindahan Pantai Sekerat, pertunjukan adat daerah (Kutai) serta terdapat objek wisata paralayang.

Foto : Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengikuti prosesi ritual Mengolor Perahu Naga.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini ditutup oleh Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, turut hadir anggota DPRD Prov Kaltim, H. Arfan, Forkopimda, OPD, Kepala Desa Sekerat, tokoh adat kutai serta undangan lainnya, di Pantai Sekerat, Desa Sekerat, Kutim, Jumat (25/07/2025).

Dalam sambutan Bupati Kutim, Ardiansyah, menyampaikan bahwa agenda rutin tahunan ini akan melepas perahu naga sebagai simbol Adat dan Budaya Kutai yang telah menjadi tradisi turun temurun.

“Seperti yang telah saya sampaikan di malam pembukaan Festival Sekerat Nusantara, bahwa puncak dari kegiatan ini adalah melepas perahu naga sebagai simbol Adat dan Budaya Kutai,” ujarnya.

Sesuai dengan catatan sejarah, Ardiansyah menjelaskan bahwa kerajaan tertua di Indonesia merupakan kerajaan Kudungga yang berada di Kutai. Dimana kerajaan tersebut memiliki kerajaan lain bernama Mulawarman, Adityawarman, Aswawarman dan Purnawarman.

Lebih lanjut, ia berharap Mengolor Perahu Naga yang dinantikan setiap tahunnya ini bisa menarik lebih banyak wisatawan. Selain itu, adat Mengolor Perahu Naga ini juga sebagai bentuk kekayaan adat dan budaya sebagai kearifan lokal budaya Kutim.

“Ini adalah agenda adat dan budaya yang dikemas dalam Festival Sekerat Nusantara. Selain kita juga selalu mengapresiasi kepada semua budaya yang ada disini sebagai bentuk internal kekayaan budaya kita di Kutim,” pungkasnya.

Penulis: Dirhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *