Instankaltim.com – Kutim – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menegaskan pentingnya optimalisasi dana RT sebagai instrumen pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam upaya mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan kapasitas dan perencanaan warga.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Kutim, Muhammad Basuni, menyampaikan dana RT harus diarahkan pada program yang benar-benar memberi dampak bagi masyarakat. Menurutnya, pemberdayaan merupakan kunci karena menyentuh kebutuhan warga secara komprehensif dan berkelanjutan.
“Bukan hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga peningkatan kapasitas dan pengetahuan warga,” ujar Basuni, saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Basuni mengungkapkan pentingnya pelatihan-pelatihan berbasis kebutuhan lokal, misalnya pelatihan kesehatan keluarga atau manajemen lingkungan RT yang dapat dibiayai melalui program ini.
Ia menjelaskan, dari total dana Rp 250 juta per RT, sekitar lima persen dialokasikan untuk operasional RT. Bagian ini dinilai penting untuk memastikan program berjalan dengan administrasi yang tertib dan perencanaan yang matang.
“Operasional yang baik akan membuat akselerasi pemenuhan kebutuhan dasar lebih terukur dan dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Dengan desain program ini yang dekat dengan kebutuhan warga, kata Basuni, dana RT ini menjadi instrumen efektif dalam mempercepat pemerataan pelayanan dasar.
Tak hanya itu, Basuni menegaskan keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh kemampuan RT dalam menyusun prioritas yang benar-benar mencerminkan kebutuhan warganya.
“Jika berjalan optimal, program ini bukan hanya menyelesaikan persoalan kecil di tingkat RT, tetapi juga memperkuat kualitas hidup masyarakat Kutim secara menyeluruh,” tutupnya.(Adv).
Penulis : Dirhan
