instankaltim.com (kukar) Sampah rumah tangga bisa menjadi berkah. Kisah itu terurai dari Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara. Berbekal semangat dan karung, warga setempat berhasil memanfaatkan sampah rumah tangga.
Berawal dari Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, yang membagikan karung kepada warga. Karung tersebut digunakan untuk mengumpulkan sampah. Setelah itu, sampah dari permukiman dipilah menjadi sampah rumah tangga, daun, dan plastik.
“Sampah-sampah itu yang diolah oleh bank sampah. Totalnya, ada tiga unit bank sampah di Kelurahan Maluhu RT 3, 4, dan 23,” jelas Tri Joko.
Bank Sampah Al Hidayah di RT 4 adalah unit yang beroperasi sejak delapan bulan silam. Sampah plastik di bank sampah ini diolah menjadi produk tas plastik dan eco brick. Eco brick adalah botol plastik yang diisi sampah plastik bekas untuk material bangunan sebagai pengganti batu bata.
“Sementara untuk sampah organik, ditukar menjadi pupuk kompos,” imbuh lurah.
Upaya pengolahan sampah ini membawa banyak manfaat sosial. Warga dapat menjaga lingkungan tetap bersih. Selain itu, warga dapat menyumbangkan hasil kerajinan untuk mendukung Taman Pendidikan Alquran atau kelompok tani di sekitar kelurahan.
Keberhasilan Kelurahan Maluhu memperoleh beragam apresiasi. Dari Pemkab Kukar, bank sampah di kelurahan tersebut diberi bantuan peningkatan kapasitas. Dinas Lingkungan Hidup Kukar memberikan pelatihan, pendampingan manajemen, dan digitalisasi pengelolaan bank sampah pada Kamis, 26 Oktober 2023.
“Kami juga ditunjuk sebagai tuan rumah percontohan bank sampah di Kukar,” jelas Tri Joko Kuncoro selaku lurah. “Pelatihan ini nantinya menjadi bahan edukasi bagi warga agar makin mahir dan semangat mengelola sampah,” sambungnya.
Joko juga berencana menyiapkan proposal bantuan penunjang infrastruktur bank sampah. Contohnya, kata dia, mesin pencacah sampah, pelatihan, dan pengelolaan sampah modern. (*adv/diskominfokukar)
