Instankaltim.com – Pengurus Lembaga Budaya Adat Kutai (LBAK) Kutai Timur (Kutim) akan segera dikukuhkan di Gedung Serba Guna Sangatta pada Selasa (5/3/2024) mendatang. Persiapan untuk acara ini terus dimatangkan sejak beberapa hari sebelum kegiatan berlangsung.
Seksi Acara, Hendra, menjelaskan bahwa pengukuhan LBAK kabupaten/kota akan digelar secara berkelanjutan.
” LBAK ini diinisiasi oleh Awang Farouk dan Isran Noor bersama Kesultanan Kutai. Di Provinsi Kaltim sudah didirikan sejak 1 Desember 2012, kemudian pengukuhan ketua LBAK di 10 kabupaten/kota, dilakukan secara serentak dan simbolis di Lamin Etam, pada September 2023.,” ungkap Hendra saat ditemui di Hotel Royal Victoria Sangatta, Sabtu (2/3/2024).
Hendra mengungkapkan bahwa LBAK bertujuan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat Kaltim pada umumnya dan masyarakat Kutai pada khususnya.
“Ini demi meningkatkan pengembang SDM berkualitas dan mengelola SDA berkelanjutan berdasarkan kearifan lokal budaya adat Kutai,” ungkapnya.
Hendra menuturkan bahwa agenda ini sangat spesial karena dihadiri oleh banyak tokoh besar Kutai, seperti Sultan Drs Aji Muhammad Arifin, Prof Dr Awang Faroek Ishak, Dr H Isran Noor, H Adji Pangeran Rudy, hingga Bupati Ardiansyah Sulaiman.
“Banyak tokoh besar yang akan hadir, itulah spesialnya LBAK. Bahkan kami juga bersinergi dengan kementerian untuk mengangkat proker nasional hingga internasional. Untuk itu kami mengajak seluruh masyarakat, terutama tokoh adat dan budaya Kutai yang ada di desa-desa maupun kecamatan se Kutim untuk turut hadir. Mari kita sukseskan acara etam,” imbuh Hendra.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Dony Evriady menyampaikan agar LBAK dapat dikembangkan untuk edukasi ke seluruh elemen masyarakat di Kutai Timur, terutama para pelajar.
“Dengan adanya revitalisasi, kami harap ke depan bahasa Kutai bisa masuk menjadi kurikulum pelajaran. Kami juga punya potensi untuk bisa masuk dan bekerjasama ke sekolah-sekolah serta membangun kerjasama dengan dinas pendidikan,” ujarnya.
Dony juga ingin agar pengurus LBAK dapat berkembang hingga terbentuk pengurus di desa dan di kecamatan, namun tidak dengan melibatkan unsur politik.
“Ke depan juga kami akan membuat cabang hingga ke kecamatan dan desa. Hal ini sudah didukung kemendagri. Kami akan merangkul adat dan budaya lain, bersinergi untuk memperkuat bahwa Kutai Timur ini tanahnya Kutai,” tegasnya.
Selain itu, Ketua LBAK Kutim Rusdi Noor menegaskan, ini semua dilakukan untuk melestarikan adat budaya Kutai di tanah leluhur Kutai itu sendiri, dalam hal ini Kutai Timur.
Dengan adanya keberadaan LBAK menjadi penanda bahwa adat Kutai harus terus dilestarikan dan orang Kutai harus bisa terlibat dalam pelestarian itu serta berkontribusi untuk daerah.
“Terlebih lagi saat ini keberadaan IKN Nusantara di Kaltim menjadi magnet sekaligus pusat bagi seluruh pembangunan di Indonesia. Kita warga Kutai harus bisa menyambut ini dengan bersungguh-sungguh, supaya tidak menjadi penonton di kampung sendiri,” tegas Rusdi.(adl/Her)