Instankaltim.com – Bengalon – Dalam rangka memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur dari Partai Nasdem, H. Arfan, mengadakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan yang pertama. Acara ini digelar di Cafe Gaharu, Desa Sepaso Timur, Kilo 14, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, dengan tema “Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.”
Dalam acara ini menghadirkan narasumbe Asnhar, serta IPTU Mohamad Yazid dari Kapolsek Bengalon. Berbagai organisasi anak motor Bengalon, serta puluhan masyarakat dan undangan lainnya. Jumat (15/11/2024).
IPTU Mohamad Yazid. Dalam kesempatan tersebut, mereka mengajak para peserta, terutama anak muda, untuk memahami lebih dalam tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar negara Indonesia yang mengajarkan tentang moralitas, hukum, persatuan, dan keberagaman.
Dalam sambutan H. Arfan, tugas wajib anggota DPRD provinsi adalah memberikan kesempatan kepada anak muda untuk mengenalkan makna materi yang dibawakan, meskipun belum terlalu paham dengan materi yang dibawakan.
“Inilah pentingnya tugas sebagai anggota DPRD memberikan kesempatan kepada anak muda. Nanti kita cari tempat diskusi karena jaman sekarang kebanyakan anak muda bermain hp,” jelasnya.
Senada dengan itu, dalam pemaparan IPTU Yazid, mengatakan bahwa pondasi dasar dari negara Indonesia yang telah dirumuskan oleh para pendiri Indonesia terdahulu. Sedangkan UUD 1945 merupakan landasan tertinggi. Kemudian Bhineka Tunggal Ika dimana masyarakat berbeda-beda namun tetap sama, dan NKRI adalah negara Indonesia yang bersatu sebagai satu kesatuan yang utuh.
Selain itu, ia menjelaskan pengertian bangsa dan negara sebagai komunitas etnik dengan ciri-ciri nama, wilayah, dan mitos leluhur. Menurutnya, meski Indonesia memiliki berbagai bahasa daerah, kita dipersatukan oleh bahasa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kita ketahui bersama Indonesia memiliki satu kesatuan bahasa, dari seluruh wilayah Indonesia memiliki bahasa yang berbeda. Namun kita dipersatukan oleh bahasa Indonesia. Sedangkan satu kesatuan daerah kita dipersatukan oleh NKRI” jelasnya.
Dalam acara tersebut, IPTU Yazid juga menjelaskan masalah kebangsaan yang tengah menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah pemberantasan korupsi, penegakan hukum terhadap narkoba, dan judi online. Selain itu, ia menekankan pentingnya menumbuhkan jiwa nasionalisme di kalangan masyarakat, yang belakangan ini mulai berkurang, terutama di kalangan generasi muda.
“Contoh sederhana adalah saat kita melihat upacara penaikan bendera atau menyanyikan lagu Indonesia Raya. Banyak yang harus diingatkan terlebih dahulu untuk berdiri dan menghormati. Padahal, dengan melakukan hal tersebut, kita sudah menunjukkan jiwa nasionalisme,” ujarnya.
Sementara itu, Anshar menambahkan di era millenium Indonesia berhadapan dengan berbagai tantangan global yang dapat mengancam keutuhan NKRI dan melunturkan nasionalisme. Hal ini terutama disebabkan adanya perkembangan informasi dan teknologi yang berkembang pesat.
“Adanya perilaku meniru budaya luar, ikut menyebarkan informasi bohong (HOAX), rendahnya (cinta) minat terhadap produk dalam negeri, serta berbagai sikap dan perilaku negatif lainnya merupakan indikasi dari kurangnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dan rasa nasionalisme,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kita perlu menumbuhkan rasa bangga sebagai anak Indonesia dan cinta tanah air. Tak kenal maka tak sayang, olehnya itu kita berharap kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan yang diselenggarakan oleh Bapak H. Arfan, SE., M.Si, sebagai anggota DPRD Prov.
“Kalimantan Timur dapat berkontribusi dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dan kecintaan kita terhadap Tanah Air Indonesia. Kalau kita mengenal nilai-nilai kebangsaan, kita akan lebih mencintai tanah air kita,” pungkasnya.
Penulis: Dirhan