BANNER-KOMINFO-KUKAR-FIX

Isu BBM Oplosan di Kutim, Wabup Mahyunadi: Sidak Harus Mendadak dan Menyeluruh

Foto : Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi.
JMSI Certificate of PT Itami Tara Inspirasi_page-0001

Instankaltim.com – Kutim – Masyarakat di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) banyak mengeluhkan maraknya kasus kendaraan yang mogok secara tiba-tiba dalam beberapa waktu terakhir. Dugaan sementara mengarah pada peredaran Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan yang dinilai tidak memenuhi standar kualitas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Meskipun belum lama ini Pemkab Kutim melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SPBU yang ada di Jl. Yos Yudarso ll. Namun hasil sidak di SPBU tersebut sesuai peraturan dan tidak ditemukan adanya BBM oplosan seperti yang dikhawatirkan masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, mengatakan permasalah ini masih terdapat simpang siur dikalangan masyarakat. Sehingga ia meminta permasalahan ini harus cetap ditindak lanjuti hingga ke penjual eceran.

“Saya sudah mendapat laporan dari Disperindag bahwa mereka telah melakukan inspeksi ke lapangan dan tidak ditemukan adanya BBM oplosan. Tapi terjadi simpang siur juga diposisi masyarakat terjadi kerusakan kendaraan, tapi di SPBU aman saja kan,” ucap Wabup Mahyunadi, di Kantor BPU, Kec. Sangatta Utara, Kamis (10/04/2025).

Meski begitu, banyak masyarakat yang berspekulasi kendaraan mogok diakibatkan setelah mengisi BBM di SPBU Kabo. Selain itu, tak sedikit juga masyarakat mengalami kendaraan mogok setelah mingisi BBM diluar Kabupaten Kutim.

Mahyunadi meminta agar sidak dilakukan secara mendadak tanpa memberitahukan pemilik SPBU terlebih dahulu. Menurutnya, sidak yang dilakukan secara tiba-tiba akan memberikan gambaran yang lebih objektif terhadap kondisi di lapangan.

“Kalau sidak kita beritahukan berarti itu bukan sidak namanya, karena bisa saja kan mereka prepare. Makanya kedepan perlu ada sidak lanjutan sampai kita temukan fakta-fakta yang sebenarnya, apakah masyarakat yang mengada-ngada atau penjual BBM yang salah,” tutupnya.

Penulis: Dirhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *