Instankaltim.com – Kukar – Program Optimalisasi Lahan (Oplah) 2025 yang digagas oleh Pemerintah Pusat telah mulai dijalankan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dengan tujuan meningkatkan produktivitas pertanian dan mengedepankan regenerasi petani milenial.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Muhammad Taufik, menjelaskan program Oplah 2025 bukan hanya soal produktivitas, tapi juga regenerasi petani yang andal dan modern.
Menurutnya, program ini dirancang untuk memberdayakan generasi muda, agar mampu mengelola pertanian dengan teknologi dan manajemen usaha yang lebih maju, sehingga sektor pertanian di Kukar dapat terus berkembang secara berkelanjutan.
“Oplah bukan hanya soal peningkatan produksi padi. Ini juga momentum pemberdayaan petani milenial melalui Brigade Pangan,” ujar Muhammad Taufik, Sabtu (12/04/2025).
Taufik mengungkapkan program ini menyasar 2.392 hektare lahan rawa di Marang Kayu, Samboja, Anggana, dan Tenggarong. Setiap wilayah telah membentuk Brigade Pangan untuk mengelola lahan secara kolektif dan terorganisir.
“Di Marang Kayu saja, lima brigade akan mengelola 960 hektare. Angka yang sangat potensial jika dikelola dengan baik,” ungkapnya.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian juga menyalurkan bantuan berupa benih, pupuk, pestisida, sistem irigasi, dan pembangunan jalan usaha tani. Nilai total bantuan mencapai Rp47,4 miliar.
Ia juga menambahkan bahwa regenerasi petani harus berbasis teknologi dan manajemen usaha yang kuat. Hal ini krusial dalam memperkuat ekonomi pertanian Kukar ke depan.
“Generasi muda harus melihat pertanian sebagai sektor bisnis modern, bukan hanya pekerjaan orang tua,” terangnya.
Ia berharap sinergi antara pemerintah, TNI, petani, dan lembaga keuangan dapat terjalin dengan baik dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
“Kita sedang membangun ekosistem pertanian kolaboratif. Semua pihak harus punya peran dan tanggung jawab,” tutupnya.(Adv/*).