Instankaltim.com – Kukar – Pemerintah Desa Kersik, Kecamatan Marang Kayu, Kutai Kartanegara (Kukar), sejak tahun 2022 mulai mengimplementasikan sistem digitalisasi layanan desa untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dan mempermudah akses informasi bagi warganya. Sistem digital yang dirancang memungkinkan warga mengurus berbagai kebutuhan administratif secara praktis, tanpa harus datang langsung ke kantor desa.
Kepala Desa Kersik, Jumadi, mengatakan meskipun sistem layanan digital telah disediakan, masih banyak warga yang merasa lebih nyaman dengan metode lama yang sudah mereka kenal.
“Sebagian masyarakat lebih nyaman datang langsung ke kantor, karena merasa penggunaan aplikasi terlalu ribet dan harus belajar dulu,” ujar Jumadi, belum lama ini.
Jumadi mengungkapkan sistem digitalisasi sebenarnya menawarkan berbagai kemudahan, seperti pengurusan dokumen yang dapat dilakukan dari rumah tanpa perlu mengantre di kantor desa. Namun, kesulitan beradaptasi dengan teknologi baru menyebabkan sebagian warga lebih memilih cara lama.
“Kalau menggunakan sistem digital desa, warga tidak perlu antre atau keluar rumah. Semua bisa dilakukan lebih cepat dan praktis,” ungkapnya.
Untuk mendukung warga dalam proses adaptasi, ia menjelaskan pihaknya telah menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan teknis kepada masyarakat. Selain itu, perangkat desa dan tenaga pendamping digital siap memberikan bantuan bagi warga yang kesulitan mengakses layanan online.
“Kami tidak memaksa, tapi ke depan, penggunaan teknologi akan semakin penting. Sebaiknya masyarakat mulai membiasakan diri dengan layanan digital, agar bisa merasakan manfaatnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan beberapa fitur yang telah diperkenalkan adalah layanan pengurusan dokumen kependudukan, pembayaran pajak, serta akses informasi terkait program pemerintah.
Pemdes Kersik juga tetap menyediakan opsi layanan manual sebagai solusi bagi warga yang belum siap beralih ke sistem digital. Pendekatan bertahap ini memberikan waktu yang cukup bagi masyarakat untuk beradaptasi.
“Digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan di masa depan. Jika warga sudah terbiasa, tentu mereka akan merasakan sendiri manfaatnya,” tutupnya.(Adv/*).