Instankaltim.com – Kutim – Seorang pria lanjut usia ditemukan meninggal dunia di sebuah gubuk di Jalan Yos Sudarso I, RT 42, Desa Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), pada Senin (13/10/2025) sekitar pukul 17.30 WITA.
Korban diketahui berinisial AS, lahir di Balikpapan pada 9 Oktober 1950, dan merupakan warga Kampung Tengah, Kelurahan Singa Geweh, Kecamatan Sangatta Selatan, Kutim.
Penemuan jasad korban bermula ketika sekelompok anak-anak yang sedang bermain layangan di sekitar lokasi mencium aroma tidak sedap dari arah sebuah gubuk di samping Gedung Buana Mekar. Anak-anak tersebut kemudian melaporkan hal itu kepada Ketua RT setempat.
“Anak-anak datang memberitahu karena mencium bau tidak enak dari arah gubuk. Setelah kami periksa dari luar, memang tercium bau menyengat dan kami curiga ada seseorang yang meninggal di dalam,” ujar Ketua RT 42, Nanang Gufrani.
Atas kejadian tersebut, Nanang segera melaporkan itu ke Polsek Sangatta Utara. Tak berselang lama, anggota Polsek Sangatta Utara bersama Tim Inafis Satreskrim Polres Kutim mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil pemeriksaan awal, korban ditemukan dalam posisi terlentang di atas kasur, dengan kondisi tubuh sudah mengalami pembusukan dan mengeluarkan aroma menyengat.
“Hasil pemeriksaan sementara dari Inafis, korban diperkirakan meninggal dunia sekitar tiga hari sebelum ditemukan. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” jelas Kapolsek Sangatta Utara, Iptu Alan Firdaus saat dihubungi awak media.
Iptu Alan mengungkapkan informasi dari pihak keluarga menyebutkan, korban tinggal seorang diri di gubuk tersebut dan bekerja sebagai pengumpul barang bekas.
“Saat ini, jenazah telah dievakuasi ke RSUD Kudungga Sangatta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kami juga telah berkoordinasi dengan perangkat desa dan keluarga korban guna memastikan langkah lanjutan,” ungkapnya.
Saat di konfirmasi terkait hal tersebut, Kapolres Kutim AKBP Fauzan Arianto, menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga korban dan mengimbau masyarakat, agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
“Kami turut berduka cita atas meninggalnya almarhum. Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk saling memperhatikan dan peduli terhadap sesama, terutama bagi warga yang hidup sendiri,” tutur AKBP Fauzan Arianto.