Instankaltim.com – Kutim – Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus memperkuat upaya pemerataan akses internet di wilayah pedesaan.
Program jaringan internet ini sebagai upaya mempercepat akses internet yang difokuskan pada penyediaan layanan di tiap kantor desa dan kawasan administrasi.
Hal ini disampaikan Kepala Diskominfo Staper Kutim, Ronni Bonar, saat ditemui awak media usai menghadiri pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kutim, di Ruang D’lounge, Hotel Royal Victoria Sangatta, Teluk Lingga, Kutim, Selasa (18/11/2025).
“Keberadaan akses internet di masing-masing kantor desa merupakan kebutuhan prioritas yang tidak bisa ditunda-tunda,” ujar Ronni Bonar.
Ronni Bonar menjelaskan fokus program tersebut sebagai langkah strategis untuk memastikan bahwa setiap desa harus memiliki konektivitas dasar yang memadai.
“Terutama untuk mendukung akreditasi desa, pelayanan administrasi, dan peningkatan respons terhadap kebutuhan masyarakat yang serba digital,” jelasnya.
Ia mengungkapkan dari 139 desa dan dua kelurahan di Kutim, telah terlayani pemasangan internet di kantor desanya masing-masing. Capaian tersebut menjadi langkah awal dalam memastikan perangkat desa mampu mengakses sistem administrasi berbasis digital.
“Mereka nantinya bisa mengirim laporan secara daring, hingga memanfaatkan platform komunikasi pemerintahan yang membutuhkan jaringan stabil,” ungkapnya.
Tak hanya itu, ia juga menuturkan pemusatan program pada kantor desa bukan berarti Diskominfo mengabaikan kebutuhan masyarakat umum. Tetapi, dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki, pihaknya harus menentukan prioritas agar pembangunan berjalan efektif.
“Kami memaksimalkan dulu titik-titik yang menjadi kebutuhan utama, terutama yang terkait pelayanan masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Kata Ronni, program ini juga diarahkan untuk selaras dengan kebijakan provinsi terkait layanan akses internet gratis. Diskominfo Kutim berupaya mensinkronkan program kabupaten dengan konsep layanan yang sudah berjalan di tingkat provinsi, sehingga perluasan jaringan dapat dilakukan tanpa tumpang tindih dan tetap efisien.
“Nah, kita kerjasama dengan berbagai penyedia layanan internet (provider) juga menjadi opsi yang tengah dijajaki untuk memperkuat jangkauan di daerah yang belum terlayani jaringan secara optimal,” tutupnya.(Adv).
Penulis: Dirhan














