IMG-20251122-WA0018 4044166e-f72e-47b4-b4bc-ae5d3e481f14

Marak Isu Tanpa Verifikasi, Wabup Kutim Minta Masyarakat Tak Mudah Terprovokasi

Foto : Wakil Bupati Kutim Mahyunadi, saat ditemui awak media di Kantor Bupati Kutim.

Instankaltim.com – Kutim – Maraknya media sosial dan akun digital yang menyebarkan isu tanpa proses konfirmasi dan verifikasi mulai menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat maupun di lingkungan pemerintahan, seiring meningkatnya konten yang sulit dipertanggungjawabkan dan cepat menyebar di berbagai platform.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Mahyunadi, menilai fenomena ini semakin mengkhawatirkan, terutama setelah munculnya pemberitaan tidak terverifikasi seperti yang ramai dibicarakan publik lewat akun bodong.

“Banyak yang mengangkat isu tanpa verifikasi. Ini berbahaya, karena masyarakat bisa salah memahami situasi,” ujar Wabup Mahyunadi, saat ditemui di Kantor Bupati Kutim, Kamis (20/11/2025).

Menurutnya, platform seperti Instagram dan TikTok kini menjadi ruang penyebaran informasi yang sangat cepat, namun tidak semua kontennya dapat dipertanggungjawabkan. Ia menegaskan pentingnya edukasi publik agar lebih selektif dalam menerima informasi, terutama dari sumber yang tidak jelas identitasnya.

“Dua sosial media itu kan cepat sekali menyebar, tapi masyarakat kadang tidak tau yang sebenarnya. Jadi kita jangan mudah terprovokasi dengan itu,” tegasnya.

Meski demikian, Mahyunadi menekankan wartawan profesional harus mampu bersaing di ruang digital tersebut. Ia berharap jurnalis tetap menjunjung prinsip dasar jurnalistik: verifikasi, keseimbangan, dan keberimbangan informasi.

“Wartawan dapat menjadi patokan bagi masyarakat dalam memilah mana berita yang benar, mana yang sekadar opini berbumbu sensasi,” tambahnya.

Ia memastikan pemerintah daerah mendukung peran media kredibel sebagai mitra penyampai informasi yang akurat. Kehadiran jurnalis berkompeten adalah salah satu cara untuk menekan penyebaran hoaks sekaligus memperkuat ekosistem media yang bertanggung jawab.

“Kalau wartawan bisa menyajikan berita yang terverifikasi, masyarakat pasti tahu mana yang layak dipercaya,” pungkasnya.(Adv).

Penulis : Dirhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *