IMG-20251122-WA0018 4044166e-f72e-47b4-b4bc-ae5d3e481f14

Pemkab Kutim Perketat Pengawasan Harga Pangan Jelang Akhir Tahun 2025

Foto : Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Kabupaten Kutim, Vita Nurhasanah.

Instankaltim.com – Kutim – Jelang akhir tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus memperkuat langkah pengawasan harga komoditas pangan strategis melalui pemantauan rutin di pasar.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan stabilitas harga tetap terjaga, sehingga tidak berdampak negatif terhadap daya beli masyarakat.

Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Kabupaten Kutim, Vita Nurhasanah, mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan sejumlah instansi terkait, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan pedagang pasar lokal untuk memastikan data harga yang diperoleh valid dan menggambarkan kondisi nyata di lapangan.

“Dengan pendekatan ini, pemerintah daerah dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menstabilkan harga, baik melalui kebijakan distribusi maupun intervensi pasar jika diperlukan,” ujar Vita, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (02/12/2025).

Vita mengungkapkan pengawasan difokuskan pada komoditas hortikultura yang selama ini dikenal sensitif dan kerap berkontribusi terhadap inflasi daerah, seperti bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit.

“Stabilitas harga pangan merupakan salah satu indikator penting dalam menjaga kesejahteraan masyarakat. Ketika harga stabil, daya beli meningkat dan perekonomian lokal ikut bergerak,” ungkapnya.

Ia menegaskan, pihaknya terus menjaga kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok dengan memantau pasokan dari luar daerah. Hal ini untuk mencegah terjadinya kelangkaan yang berpotensi memicu kenaikan harga secara mendadak.

“Kami juga mendorong penguatan sektor pertanian lokal sebagai upaya jangka panjang menekan ketergantungan pasokan dari daerah lain,” tegasnya.

Dengan pemantauan yang ruti, ia berharap harga pangan tetap terjangkau, inflasi dapat dikendalikan, dan masyarakat memperoleh manfaat langsung dari kebijakan yang dijalankan.

“Kita ingin terus memperkuat kemandirian pangan di Kutim, sehingga distribusi lancar, harga terkendali, dan masyarakat merasakan manfaatnya,” pungkasnya.(Adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *