Instankaltim.com – Kutim – Jainuddin akhirnya resmi menjabat sebagai Sekertaris Dewan (Sekwan) DPRD Kutai Timur (Kutim), usai dilantik Bupati Ardiansyah Sulaiman, di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Bukit Pelangi, Rabu (17/12/2025).
Jainuddin terpilih sebagai Sekwan setelah mengikuti mekanisme assessment atau seleksi terbuka yang sangat ketat. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Bagian Program dan Keuangan Sekretariat DPRD Kutim.
Usai dilantik, dihadapan awak media Jainuddin menyampaikan rasa syukur dan langsung memaparkan beberapa program yang akan diprioritaskan untuk pembenahan tata kelola di Sekretariat DPRD Kutim.
“Kita akan meningkatkan kualitas pada pelayanan sekretariat terhadap para dewan dan kedepannya kita akan melakukan survei kepuasan kinerja sekretariat terhadap dewan serta survei pelayanan dewan terhadap masyarakat,” ujar Jainuddin.
Jainuddin yang akrab disapa Jai itu menegaskan pelayanan sekretariat terhadap dewan harus terus ditingkatkan dan lebih transfaran, sehingga para dewan dapat terbantu dengan program-program yang telah di rencanakan sekretariat.
“Kita akan terlebih dahulu memperbaiki sistem administrasi keuangan, lalu sistem administrasi pelaporan dan literasi digital bagi anggota dewan, agar fungsi dewan sebagai legislasi, budgeting dan kontroling dapat berjalan dengan baik,” tegasnya.
Terkait dengan isu tidak adanya dana bagi dewan saat melakukan serap aspirasi (reses), Jai menuturkan pihaknya akan tetap menjaga kewajiban, agar para dewan tidak menemui kendala saat akan melaksanakan tugasnya.
“Masalah dana dan lain-lainnya, kita akan siapkan semaksimal mungkin, sehingga dewan saat melaksanakan tugasnya dapat berjalan lancar. Kami pastikan tidak ada diskriminasi,” tuturnya.
Terkait dengan isu adanya pengadaan barang seperti tisu, taplak meja dan jam dinding di sekretariat DPRD Kutim, ia menjelaskan akan mereview semuanya, agar terciptanya asas efisiensi, akuntabilitas dan transparan.
“Saya belum mengecek terkait adanya pengadaan barang itu, yang jelasnya apabila ada akan kita review dan evaluasi. Semua belanja-belanja harus proporsional sesuai dengan kebutuhan, bukan sesuai dengan keinginan,” pungkasnya.














