Instankaltim.com – Kutim – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dr Novel Tyty Paembonan menanggapi terkait masih adanya badut-badut yang sering berada di persimpangan lampu merah yang ada di Kota Sangatta.
dr Novel Tyty Paembonan mengatakan dengan adanya badut-badut dipersimpangan lampu merah, tentunya akan mengganggu ketertiban umum, utamanya bagi pengguna jalan umum.
Hal ini disampaikan dr Novel saat ditemui awak media di Gedung DPRD Kutim, Bukit Pelangi, Kutim, Kamis (16/05/2024).
Menurutnya, hal tersebut sudah tentunya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menertibkan hal itu, sehingga terciptanya rasa tertib, aman dan nyaman.
“Tanggungjawab pemerintah untuk mendekati dan membina mereka, jangan dikasih uang tapi kasih peluang. Pemerintah harus tegas, jangan ada lagi badut-badut yang berkeliaran di jalan umum,” ucap dr Novel.
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu mengungkapkan perlunya pendekatan kepada badut-badut tersebut, terkait masalah yang dihadapi, sehingga bisa diberikan solusi terbaik.
“Kalau mereka mau di bina, baik itu melalui Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) atau apapun pembinaan lainnya, segera dimasukkan, sehingga mereka bisa berusaha. Saya yakin di Kutai Timur ini, hanya orang malas saja yang tidak bisa hidup,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan melihat para badut-badut di persimpangan lampu merah, terkadang menimbulkan rasa empati dan kasian, tetapi dengan memancing hal tersebut dampaknya akan lebih buruk.
“Saya rasa kita sepakat itu harus ditertibkan, tetapi dilakukan dengan cara-cara yang humanis. Harus tanggung jawab pemerintah mencari jalan keluar dan solusi, agar mereka bisa hidup mandiri,” tutupnya.(Adv/HR).