Instankaltim.com – Kutim – Proses tapal batas antara Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan Kabupaten Berau hingga kini masih belum mencapai kesepakatan final. Kedua daerah masih berupaya menemukan titik terang untuk menentukan batas wilayah.
Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan Setkab Kutim, Trisno mengatakan permasalah tersebut saat ini masih berproses di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), untuk saat ini menunggu dari fasilitasi dari Kemendagri.
“Kita menunggu undangan Kemendagri terkait permasalah wilayah ini untuk kedepannya,” ujarnya, saat ditemui awak media, Sangatta, Senin (11/11/2024).
Menurutnya, sebenarnya proses dari permasalahan Berau – Kutim dari Kemendagri ini selesai di tahun 2021. Namun hingga saat ini belum ada respon dari pihak tersebut.
“Kita telah berdiskusi sejak tahun 2006 sampai tahun 2023 kemarin, untuk saat ini masih kita tunggu saja,” jelasnya.
Selain itu, Kutim telah menyiapkan kajian yang didalamnya terdapat kajian teknis, historis dan kajian yuridis. Namun Kabupaten Berau belum membuat kajian apapun yang membuat salah satu hambatan tiap diskusi.
“Sehingga setiap kami bicara bahwa sungai manubar itu milik Kutim mereka tidak punya kajian pembanding. Mereka hanya bilang sesuai dengan UU 47. Padahal UU hanya penggambar peta batas sementara,” paparnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan hingga di diskusi terakhir, pihak Berau tak memberikan kajian apapun. Selama itu masih di fasilitasi akan mendapatkan hal yang buntu.
“Makanya Pemerintah Kutim menyerahkan sesuai dengan mekanisme proses ini ke Kemendagri untuk keputusan lebih lanjut,” pungkasnya.(Adv).
