BANNER-KOMINFO-KUKAR-FIX

Hasbollah Prihatin Petani di Kutim Semakin Berkurang dan Banyak Sawah Beralih Fungsi Komoditi

Foto : Anggota DPRD Kutim, Hasbollah dari partai Golongan Karya (Golkar).
JMSI Certificate of PT Itami Tara Inspirasi_page-0001

Instankaltim.com – Kutim – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Hasbollah mengatakan persoalan di bidang pertanian, utamanya para petani sawah, kian hari masalahnya kian rumit.

Menurutnya, lahan pertanian di Kutim setiap tahun semakin merosot, karena kekurangan petani. Banyak generasi muda yang lebih memilih kerja di bidang industri ketimbang harus mengembangkan ke bidang pertanian.

“Merosotnya itu karena petani kita yang berkurang dan ahli fungsi komoditi, jadi banyak sawah yang di tanami pisang dan kelapa sawit. Ini kan keprihatinan kita,” ucap Hasbollah, saat ditemui awak media, di Ruang Kerjanya, Kantor DPRD Kutim, belum lama ini.

Legislator Partai Golkar itu mengaku prihatin dengan penurunan minat pertanian tersebut, padahal sektor itu cukup menjanjikan jika di geluti dengan sungguh-sungguh.

“Hampir semua sektor pertanian kita terlihat tidak menjanjikan kesejahteraan, padahal kalau kita mau berhitung keuntungan, padi atau sawah itu lebih banyak hasilnya ketimbang sawit,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Kutim itu kritisi langkah pemerintah yang selalu mengkondisikan operasi pasar murah setiap harga beras naik. Ia mempertanyakan kapan sejahteraan petani kalau cara itu terus dilakukan, padahal petani juga menginginkan hasil padinya dibeli dengan harga mahal.

“Konsepnya harus dirubah petani harus dibeli berasnya mahal, nah pemerintah harus mensubsidi jangan cuma bbm yang di subsidi di nikmati oleh orang kaya ke atas tapi malah beras yang tidak di subsidi,” pungkasnya.(Adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *