Instankaltim.com – Kutim – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), masih menjadi tantangan di kalangan masyarakat. Meskipun terdapat pasokan BBM yang terus masuk, namun masih sering terlihat antrian kendaraan yang cukup panjang sehingga menimbulkan kemacetan.
Dalam hal meminimalisir kemacetan akibat antrian kendaraan dan ketersediaan BBM di SPBU jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman bersama dengan unsur Forkopimda dan dinas terkait turun langsung ke lapangan untuk memastikan semuanya aman.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menyatakan kebutuhan BBM khusus solar masih menjadi kekurangan di SPBU. Sehingga ketersediaan solar telah dijam 3 sore.
“Yang jadi masalah yaitu solar, kadang kala sampai – sampai pukul 3 itu sudah habis di jam segitu,” ucap Bupati Ardiansyah Sulaiman, usai pemantauan BBM Subsidi di SPBU di Jalan Yos Sudarso II, Sangatta, Selasa (17/12/2024).
Menurutnya kondisi kelangkaan solar ini sangat menyulitkan masyarakat, karena mereka terpaksa harus mengambil pasokan lagi pada hari berikutnya dan terus mengantri di SPBU.
“Sehingga antrian lagi dan mengambil pemasokan untuk besoknya lagi, jadi kadang ada yang tidur dimobilnya untuk mendapatkan solar,” ujarnya.
Sementara itu, Manajer SPBU Yos Sudarso ll, Ismail, mengatakan penyebab kelangkaan BBM tersebut faktor dari membludaknya jumlah kendaraan. Tak hanya kendaraan dari masyarakat Kutim, melainkan kendaraan – kendaraan dari luar Kutim.
“Kalau saya lihat kendalanya sih memang dari jumlah kendaraan yang semakin meningkat, dari Samarinda dan Balikpapan juga saya lihat banyak juga yang mengisi kalau mau kedaerahnya,” tutur Ismail.
Di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap BBM jenis Pertalite, Ismail mengambil langkah untuk menstabilkan harga Pertamax agar perbedaannya dengan Pertalite tidak terlalu signifikan.
“Makanya Pertamina ini menstabilkan harganya, saya lihat ini semakin hari orang sudah beralih ke Pertamax ya, karena harganya tidak terlalu jauh berbeda,” tambahnya.
Selain itu, Ismail menilai harga antara BBM Pertamina dan eceran dimasyarakat tak ada perbedaan yang signifikan. Sehingga masyarakat cenderung memilih di SPBU ketimbang dipenjual eceran.
“Daripada dia beli dieceran kan, murah harganya namun kurang lebih sama Pertamax SPBU. Mending mereka beli di SPBU dengan produk Pertamax itu,” pungkasnya.
Penulis: Dirhan