Instankaltim.com – Kukar – Pemerintah Desa (Pemdes) Sebulu Modern, Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara (Kukar), terus berupaya menjalankan pembangunan secara maksimal meski dihadapkan pada keterbatasan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).
Kondisi ini memaksa Pemdes untuk menyusun strategi pembangunan yang dilakukan secara bertahap dan terukur, dengan mengutamakan sektor-sektor yang paling mendesak bagi kebutuhan masyarakat.
Kepala Desa Sebulu Modern, Joemadin, mengatakan penggunaan anggaran desa tidak sepenuhnya bisa difokuskan untuk pembangunan fisik, karena ada aturan yang mengharuskan dana dialokasikan ke berbagai sektor.
“Dana desa harus dibagi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari ketahanan pangan, bantuan sosial, hingga operasional pemerintahan desa. Karena itu, anggaran untuk infrastruktur harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan yang ada,” ucap Kades Joemadin.
Joemadin menjelaskan ADD memiliki alokasi yang sudah ditentukan. Sekitar 70 persen digunakan untuk membayar honor perangkat desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ketua RT, serta tenaga pendidik agama.
“Sisa 30 persen baru dapat dimanfaatkan untuk pembangunan fisik. Karena itu, kami harus menentukan prioritas agar pembangunan tetap berjalan meski dilakukan secara bertahap,” jelasnya.
Untuk mengatasi keterbatasan anggaran tersebut, pemerintah desa mengupayakan kolaborasi dengan anggota legislatif serta mengajukan proposal bantuan kepada pemerintah daerah dan pihak swasta.
“Kami berharap ada tambahan bantuan dari pemerintah kabupaten agar proyek infrastruktur bisa lebih cepat diselesaikan,” harapnya.
Meski dana terbatas, pemerintah desa tetap berkomitmen melaksanakan berbagai proyek seperti perbaikan jalan, pembangunan fasilitas umum, serta program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin Sebulu Modern ini terus maju, demi menciptakan desa yang mandiri dan sejahtera,” pungkasnya.(Adv/*).